Cerita Keteladanan Dari Perang Ahzab

islam11Suatu malam menjelang kedatangan pasukan Ahzab ke Madinah, demikian Sa’d ibn Abi Waqqash berkisah, keadaan demikian mencekam. Nabi Sungguh tepat apa yang digambarkan Allah; tak tetap lagi penglihatan kami & hati serasa naik menyesak ke kerongkongan. (QS 33: 10)
Malam itu aku terbangun dan ingat akan RasuluLlah. Atas keinginan sendiri, aku beranjak, lalu berjaga di dekat kediaman beliau.
Saat aku di sana, RasuluLlah bersabda dengan suara agak dikeraskan. “Adakah lelaki Shalih yang malam ini sudi menjaga kami?”
Maka aku segera menjawab, “Labbaika Yaa RasulaLlah! Di sini Sa’d ibn Abi Waqqash berjaga untukmu!”
“Sesungguhnya yang paling kusukai dari sabda beliau adalah kata-kata ‘Lelaki Shalih’, semoga itu menjadi doa bagi diriku.”
Beliau keluar menemuiku dengan senyum tulusnya. Setelah memberikan arahan & memesankan nasehat, beliau masuk kembali.
Di larut itu, tiba-tiba kudengar bunyi keras menderu-deru dari ujung kota. Bergegas kunaiki kudaku dan kutuju arah asal suara.
Aku memacu kudaku. Sampai di satu tempat gelap, dari arah berlawanan muncul bayangan penunggang kuda. Kusiapkan busur & panahku.
Ketika mendekat, aku terkesiap. Ternyata dia RasuluLlah! Aku bertanya, “Dari mana engkau ya Nabi? Sungguh aku khawatir atas deru tadi!”
“Aku khawatir, pasukan musuh dalam jumlah besar datang untuk menyerang Madinah. Mohon pulanglah, dan izinkan aku memeriksanya.”
RasuluLlah tersenyum padaku & bersabda, “Tenangkan dirimu hai Sa’d. Aku telah memeriksanya. Dan itu hanya suara angin gurun.”
Aku terperangah, takjub & malu. Aku, si peronda, telah didahului oleh Sang Nabi yang kujaga dalam memeriksa kemungkinan bahaya.
Kisah Sa’d ini menjadi pembelajaran indah. Bahwa Sang Nabi meminta dijaga bukan karena manja atau suka dilayani pengikutnya.
Kesiagaan & kegesitan beliau bahkan lebih tinggi daripada Sa’d yang meronda. Permintaan dijaga itu ternyata pendidikan maknanya.
Sungguh menakjubkan; pemimpin ini adalah pembawa kedamaian, tak cuma dalam kata. Tapi dengan tindakan yang didasari ketulusan.
Dan; kasih sayang agung yang membuat seluruh hidupnya terabdi tuk melayani, tak menghalangi beliau dalam mendidik sahabatnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *