Adzab Kehidupan Akherat

NerakaBeriman kepada adzab akhirat adalah konsekuensi iman kepada Allah dan Hari Akhir.- Karakter manusia adalah membutuhkan janji dan masa depan yang cerah, sebagaimana membutuhkan yang menghindarkannya dari adzab akhirat. Komentar Al-Qur’an tentang adzab kehidupan akhirat :

(1) اشق و اشد(Lebih berat dan lebih dahsyat)Hukuman di dunia lebih ringan dari adzab akhirat agar manusia belajar, jg menyadari beratnya hukuman di Neraka.

(2) غراما(Kebinasaan)Kebinasaan bukan mati karena mati tidak merasakan adzab.Q.S. Furqon: 65,وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا اصْرِفْ عَنَّا عَذَابَ جَهَنَّمَ ۖ إِنَّ عَذَابَهَا كَانَ غَرَامًاDan orang-orang yang berkata: “Ya Tuhan kami, jauhkan azab jahannam dari kami, sesungguhnya azabnya itu adalah kebinasaan yang kekal”.Al-Hasan mengatakan bahwa setiap sesuatu yg menimpa Ibn Adam tapi tidak terus menerus bukanlah adzab, karena adzab adalah yg tetap melekat terus menerus selama2nya.

(3) العذاب المهينSatu hari di akhirat 1000 tahun di dunia.Q.S. Al-Baqarah: 90,بِئْسَمَا اشْتَرَوْا بِهِ أَنْفُسَهُمْ أَنْ يَكْفُرُوا بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ بَغْيًا أَنْ يُنَزِّلَ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ عَلَىٰ مَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ ۖ فَبَاءُوا بِغَضَبٍ عَلَىٰ غَضَبٍ ۚ وَلِلْكَافِرِينَ عَذَابٌ مُهِينٌAlangkah buruknya (hasil perbuatan) mereka yang menjual dirinya sendiri dengan kekafiran kepada apa yang telah diturunkan Allah, karena dengki bahwa Allah menurunkan karunia-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya diantara hamba-hamba-Nya. Karena itu mereka mendapat murka sesudah (mendapat) kemurkaan. Dan untuk orang-orang kafir siksaan yang menghinakan.Rasul Saw berdabda, “Para orang2 sombong dikumpulkan di yaumil akhir seperti semut, sehingga apapum yg menimpanya meski kecil dianggap besar, hingga masuk ke penjara.الجزاء من جنس العملBalasan itu sejenis dengan amal.Di neraka itu mereka meminum darah, keringatnya manusia. Sangat menghinakan.

(4) العذاب الاخزىSangat menghinakan, lebih menghinakan. Lebih menghinakan dari sebelumnya.Q.S. Fushshilat:16,فَأَرْسَلْنَا عَلَيْهِمْ رِيحًا صَرْصَرًا فِي أَيَّامٍ نَحِسَاتٍ لِنُذِيقَهُمْ عَذَابَ الْخِزْيِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَلَعَذَابُ الْآخِرَةِ أَخْزَىٰ ۖ وَهُمْ لَا يُنْصَرُونَMaka Kami meniupkan angin yang amat gemuruh kepada mereka dalam beberapa hari yang sial, karena Kami hendak merasakan kepada mereka itu siksaan yang menghinakan dalam kehidupan dunia. Dan Sesungguhnya siksa akhirat lebih menghinakan sedang mereka tidak diberi pertolongan.Az-Zamakhshari menjelaskan bahwa makna kata ini jauh lebih mendalam. Mencukupkan dgn kata ini saja bermakna bahwa hanya adzab saja yg terus terjadi.Tanda2 cendekiawan adalah mereka sangat takut kepada adzab Allah. Lihat Q.S. Ali Imran: 190-192,رَبَّنَا إِنَّكَ مَنْ تُدْخِلِ النَّارَ فَقَدْ أَخْزَيْتَهُ ۖ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍYa Tuhan kami, sesungguhnya barangsiapa yang Engkau masukkan ke dalam neraka, maka sungguh telah Engkau hinakan ia, dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolongpun.Ukuran kecendekiawan seseorang bukan banyaknya karya tulis, pengikut, meskipun itu penting.Definisi syariat (مصطلح شرعي) ulama dalam Q.S. Al-Fathir,وَمِنَ النَّاسِ وَالدَّوَابِّ وَالْأَنْعَامِ مُخْتَلِفٌ أَلْوَانُهُ كَذَٰلِكَ ۗ إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ ۗ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ غَفُورٌDan demikian (pula) di antara manusia, binatang-binatang melata dan binatang-binatang ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.Kata ( الخشية ) bermakna (الخوف تعظيم), takut yg mendalam disertai pengagungan kepada Allah.

(5) العذاب اليم(Adzab yang sangat sakit)Q.S. Yunus: 4,إِلَيْهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيعًا ۖ وَعْدَ اللَّهِ حَقًّا ۚ إِنَّهُ يَبْدَأُ الْخَلْقَ ثُمَّ يُعِيدُهُ لِيَجْزِيَ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ بِالْقِسْطِ ۚ وَالَّذِينَ كَفَرُوا لَهُمْ شَرَابٌ مِنْ حَمِيمٍ وَعَذَابٌ أَلِيمٌ بِمَا كَانُوا يَكْفُرُونَHanya kepada-Nya-lah kamu semuanya akan kembali; sebagai janji yang benar daripada Allah, sesungguhnya Allah menciptakan makhluk pada permulaannya kemudian mengulanginya (menghidupkannya) kembali (sesudah berbangkit), agar Dia memberi pembalasan kepada orang-orang yang beriman dan yang mengerjakan amal saleh dengan adil. Dan untuk orang-orang kafir disediakan minuman air yang panas dan azab yang pedih disebabkan kekafiran mereka.Di dunia merasa sakit maka di akhirat jauh lebih menyakitkan.Hukuman Qishash tidak bisa diganti dgn hukuman penjara yg lebih ringan!Semuanya membuat manusia tidak berani berbuat kejahatan maka selamatlah dari adzabnya.

Contoh-contoh Adzab Akhirat.

Begitu dahsyatnya siksaan di Akhirat disebutkan dalam banyak ayat, tidak cukup sedikit ayat, agar manusia selalu ingat dan kemudian jera atau tidak berani bermaksiat.

1. Jilatan Neraka

Q.S. Al-Waqiah: 41-48,

وَأَصْحَابُ الشِّمَالِ مَا أَصْحَابُ الشِّمَالِ

Dan golongan kiri, siapakah golongan kiri, Orang2 yg berhaluan kiri (أصحاب الشمال)? Terdapat dalam penjelasan ayat selanjutnya dari surat Al-Waqi’ah di atas.

Dalam HR. Bukhari,

نارنا منا جزء من سبعين نار جحنم

Api di dunia baru satu bagian dari 70 kali panas api di neraka.

2. Pelelehan dan Pencairan

Q.S. Al-Hajj: 19-20,

هَٰذَانِ خَصْمَانِ اخْتَصَمُوا فِي رَبِّهِمْ ۖ فَالَّذِينَ كَفَرُوا قُطِّعَتْ لَهُمْ ثِيَابٌ مِنْ نَارٍ يُصَبُّ مِنْ فَوْقِ رُءُوسِهِمُ الْحَمِيمُ

Inilah dua golongan (golongan mukmin dan golongan kafir) yang bertengkar, mereka saling bertengkar mengenai Tuhan mereka. Maka orang kafir akan dibuatkan untuk mereka pakaian-pakaian dari api neraka. Disiramkan air yang sedang mendidih ke atas kepala mereka.

يُصْهَرُ بِهِ مَا فِي بُطُونِهِمْ وَالْجُلُودُ

Dengan air itu dihancur luluhkan segala apa yang ada dalam perut mereka dan juga kulit (mereka).

Penjelasan ini jg ada pada HR. Hakim dan Adz-Dzahabi dari Abu Hurairah r.a. ketika membaca ayat ini, ketika Rasul Saw bersabda, air yg sangat panas ini disiramkan dari kepala sehingga isi perut keluar, dan terus berulang.

3. Siksaan Muka

(الذي يتعلق باالوجوح)

Wajah adalah bagian tubuh yg paling mulia. Maka di dunia dilarang memukul pada bagian wajah. Namun wajah menjadi bagian yg akan sangat dihukum.

Q.S. Al-Isra’ 97,

وَمَنْ يَهْدِ اللَّهُ فَهُوَ الْمُهْتَدِ ۖ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَنْ تَجِدَ لَهُمْ أَوْلِيَاءَ مِنْ دُونِهِ ۖ وَنَحْشُرُهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَلَىٰ وُجُوهِهِمْ عُمْيًا وَبُكْمًا وَصُمًّا ۖ مَأْوَاهُمْ جَهَنَّمُ ۖ كُلَّمَا خَبَتْ زِدْنَاهُمْ سَعِيرًا

Dan barangsiapa yang ditunjuki Allah, dialah yang mendapat petunjuk dan barangsiapa yang Dia sesatkan maka sekali-kali kamu tidak akan mendapat penolong-penolong bagi mereka selain dari Dia. Dan Kami akan mengumpulkan mereka pada hari kiamat (diseret) atas muka mereka dalam keadaan buta, bisu dan pekak. Tempat kediaman mereka adalah neraka jahannam. Tiap-tiap kali nyala api Jahannam itu akan padam, Kami tambah lagi bagi mereka nyalanya.

Sahabat Anas bertanya kepada Rasul Saw, tentang makna memperjalankan wajah, dijawab, “Allah yg mampu memperjalankan hambanya dengan kakinya, maka Allah mampu memperjalankan hambanya dengan wajahnya.”

Mereka akan disungkurkan wajah mereka di Neraka. Ini bukan jenis siksa, tapi tambahan siksa.

Q.S. An-Naml:90,

وَمَنْ جَاءَ بِالسَّيِّئَةِ فَكُبَّتْ وُجُوهُهُمْ فِي النَّارِ هَلْ تُجْزَوْنَ إِلَّا مَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ

Dan barang siapa yang membawa kejahatan, maka disungkurkanlah muka mereka ke dalam neraka. Tiadalah kamu dibalasi, melainkan (setimpal) dengan apa yang dahulu kamu kerjakan.

Wajah mereka dibakar di hari akhir

Q.S. Al-Mukminun: 103-104,

تَلْفَحُ وُجُوهَهُمُ النَّارُ وَهُمْ فِيهَا كَالِحُونَ

Muka mereka dibakar api neraka, dan mereka di dalam neraka itu dalam keadaan cacat.

Mengapa wajah dikhususkan? Menggambarkan hinanya siksaan itu. Begitupun wajah (maf’ul) didahulukan dari neraka (fa’il) menggambarkan kekhususannya.

Wajah mereka disungkurkan.

Q.S. Al-Qamar: 47-48,

يَوْمَ يُسْحَبُونَ فِي النَّارِ عَلَىٰ وُجُوهِهِمْ ذُوقُوا مَسَّ سَقَرَ

(Ingatlah) pada hari mereka diseret ke neraka atas muka mereka. (Dikatakan kepada mereka): “Rasakanlah sentuhan api neraka!”

Wajah mereka tidak diseret sehari saja, tapi terus-menerus!

Wajah mereka menjadi hitam. Ketika dahulu wajahnya tidak mau melihat Al-Quran, bahkan memusuhi Islam, kelak wajah mereka dibuat hitam.

Q.S. Ali ‘Imran: 106,

يَوْمَ تَبْيَضُّ وُجُوهٌ وَتَسْوَدُّ وُجُوهٌ ۚ فَأَمَّا الَّذِينَ اسْوَدَّتْ وُجُوهُهُمْ أَكَفَرْتُمْ بَعْدَ إِيمَانِكُمْ فَذُوقُوا الْعَذَابَ بِمَا كُنْتُمْ تَكْفُرُونَ

Pada hari yang di waktu itu ada muka yang putih berseri, dan ada pula muka yang hitam muram. Adapun orang-orang yang hitam muram mukanya (kepada mereka dikatakan): “Kenapa kamu kafir sesudah kamu beriman? Karena itu rasakanlah azab disebabkan kekafiranmu itu”.

Q.S. ‘Abasa: 40,

وَوُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ عَلَيْهَا غَبَرَةٌ

“..dan banyak (pula) muka pada hari itu tertutup debu”

Maka tinggikanlah Islam jangan rendahkan Islam.

*Dirangkum oleh Tim galeriusroh.net

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *